DASAR – DASAR SISTEM STATER KONVENSIONAL
Komponen, Cara kerja, Rangkaian

Disusun :
Lilik Suhariyono, S.PdT
Sistem stater dapat dibedakan menjadi :
1. Stater mekanik
2. Stater elektrik
3. Stater pneumatic
Pada modul ini dibahas tentang system stater konvensional, meliputi komponen system stater dan cara kerjannya.
Komponen-komponen utama system stater dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


GAMBAR SUSUNAN STATER

IDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM STATER
GAMBAR KOMPONEN | FUNGSI |
 Untuk menghasilkan medan magnet pada starter, pada starter tidak digunakan magnet permanen. Melainkan suatu medan magnet yang dii hasilkan melalui arus listrik yang dialirkan melalui kumparan yang di sebut kumparan medan. | Rumah starter (yoke) sebagai tempat mengikatkan sepatu kutub yang dibuat dari besi/logam berbentuk silinder dan sekaligus merupakan rumah anker. Sedangkan sepatu kutub berfungsi untuk menopang kumparan medan dan memperkuat medan magnet yang di timbulkan oleh kumparan medan. Pada umumnya setiap starter mempunyai 4 buah sepatu kutub yang diikatkan pada rumah starter dengan sekrup. |
 | Anker tersusun dari besi plat (kern), poros anker, komutator, kumparan anker dan bagian-bagian lainnya. Kedua ujung-ujungnya ditopang oleh bantalan-bantalan (bearing) yang memungkinkan anker dapat berputar diantara sepatu kutub. Kumparan anker dirakit dalm celah-celah plat dan masing-masing ujungnya di sambungkan pada sekmen komutator. Dengan demikian arus yang mengalir melewati semua kumparan dan anker dapat berputar dan menghasilkan momen putar (torsi). |
GAMBAR KOMPONEN | FUNGSI |
 Motor starter biasanya dilengkapi dengan 4 buah sikat arang (brush) 2 buah diikatkan pada pemagang yang di isolasi dan dihubungkan dengan kumparan anker melalui komutator. Sedangkan sikat lainnya diikat pada pemegang yang dihubungan ke massa (body motor starter) sikat di tekan ke komutator oleh pegas. Bila sikat tersebut telah aus atau tekanan pegasnya menjadi lemah, maka sikat tidak akan dapat melakukan hubungan yang baik dengan komutator. Akibatnya, starter tidak akan dapat menghasilkan momen puntir yang cukup besar sesuai yang di butuhkan. |
 Kopling starter (kopling jalan bebas) berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari poros anker ke roda gaya, dan mencegah pindahnya tenaga gerak motor kestarter apabila motor telah hidup akibat putaran motor melampaui putaran anker. Konstruksi kopling jalan bebas terdiri dari beberapa bagian seperti pinion, peluru, ulir memanjang, poros pinion dan tabung penggerak. Kopling jalan bebas semacam ini disebut juga kopling peluru. Kopling peluru di tempatkan di antara pinion dan tabung penggerak. Tabung penggerak disatukan dengan tabung alur ulir memanjang, sedangkan tabung bagian dalam menjadi satu dengan pinion. |
 Lengan pengerak berfungsi untuk mendorong gigi pinion kearah berkaitan dan menarik kearah melepas dari roda gaya. Lengan penggerak di rakit menjadi satu dengan pegas pendorong apabila pinion akan berkaitan dengan roda gaya, maka tekanan pegas (2) bertambah besar sehingga kontak dengan terminal utama (3) lebih baik |
 Rem anker berfungsi untuk mennghentikan dengan segera putaran anker untuk memungkinkan dapat distart lagi secepat mungkin.Dua macam konstruksi rem anker mekanis Gambar sebelah kiri rem anker terpasang pada bagian belakang anker dan gambar sebelah kanan terpasang pada rumah kopling bagian depan. Rem anker mekanis menggunakan tegangan pegas dan plat gesek untuk pengereman. |
 Fungsi utama saklar magnet (saklar magnet) adalah untuk menghubungkan dan melepaskan kopling jalan bebas dengan roda gaya, dan sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar ke motor starter melalui terminal utama. Saklar magnet terdiri dari plat kontak yang dihubungkan dengan plunyer dan bekerja bersamaan. Seperti pada gambar, plunyer digulung oleh dua buah gulungan, gulungan bagian dalam dibuat lebih tipis dan disebut kumparan penarik. Sedangkan gulungan bagian luar lebih tebal dan disebut dengan kumparan penahan. Bila kekuatan magnet dari kedua kumparan ini bereaksi dalam arah yang sama, maka plunyer akan tertarik dan sebaliknya pada saat gaya magnet yang dihasilkan berlawanan arah maka masing-masing gaya magnet saling menghapuskan sehingga plunyer akan kembali ke posisi semula dengan bantuan pegas pembalik (pegas pengembali). Kumparan penarik dihubungkan ke massa melalui Kumparan medan dan kumparan anker, sedangkan kumparan penahan, dihubungkan langsung dengan massa. |
CARA KERJA SISTEM STATER
Pada saat stater switch ON

Apabila saklar starter diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui kumparan penahan ke massa dan dilain pihak kumparan penarik, Kumparan medan dan ke massa melalui anker. Pada saat ini kumparan penahan dan kumparan penarik membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama, seperti pada.gambar di atas.
Maka plat kontak (plunyer) akan bergerak ke arah menutup saklar utama, sehingga lengan penggerak menggeser kopling jalan bebas ke arah posisii berkaitan dengan roda gaya. Untuk lebih jelas lagi jalannya arus adalah sebagai berikut :
Baterai ® terminal 50 ® kumparan penahan ® massa
Baterai ® terminal 50 ® kumparan penarik ® Kumparan medan ® anker ® massa
Oleh karena arus yang mengalir ke Kumparan medan pada saat itu, relatif kecil maka anker berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan roda gaya menjadi lembut. Pada keadaan ini plat kontak belum menutup saklar utama.
Pada saat pinion berkaiatan penuh
Bila gigi pinion sudah berkaitan penuh dengan gigi roda gaya, maka plat kontak akan mulai menutup saklar utama, lihat gambar di atas. Pada saat ini arus akan mengalir sebagai berikut:
Baterai ® terminal 50 ® kumparan penahan ® massa
Baterai ® saklar utama ® terminal C ® Kumparan medan ® anker ®
massa
Seperti terlihat pada gambar, di terminal C ada arus, maka arus dari kumparan penarik tidak dapat mengalir, akibatnya plat kontak ditahan oleh kemagnetan yang ada pada kumparan penahan saja. Bersamaan dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke Kumparan medan ® anker ® massa melalui saklar utama. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan memutar roda gaya. Bilamana motor sudah mulai hidup, roda gaya akan memutarkan anker melalui pinion. Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling jalan bebas akan membebaskan dan melindungi anker dari putaran yang berlebihan.
Pada saat stater off

Sesudah saklar starter diputar ke Off, dan saklar utama dalam keadaan belum membuka (belum bebas dari plat kontak). Maka aliran arusnya sebagai berikut:
Baterai® Terminal 30® Terminal utama® Terminal C
Kumparan medan® Anker® Massa
Oleh karena saklar starter diputar ke posisi Off maka kumparan penarik dan kumparan penahan tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Baterai® Terminal 30® Terminal utama® Terminal C
Kumparan penarik® Kumparan penahan® Massa
Karena arus kumparan penarik dan kumparan penahan berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat kontak ke posisi semula. Dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitan.