1. Persiapkan peralatan peralatan sbb ;
    1. Obeng kembang ukuran sedang – untuk membuka tutup master rem
    2. Gayung yang berisi air secukupnya – tempat air bersih untuk membersihkan minyak rem
    3. Lap yang dicelupkan ke air – untuk membersihkan minyak rem apabila tumpah
    4. Selang kecil transparan – memeriksa udara palsu dari selang rem cakram
    5. Minyak rem Dot3/Dot4
  2. Langkah pertama buka master rem dengan obeng kembang
  3. Masukkan minyak rem ke dalam master rem secara perlahan-lahan
  4. Pasangkan selang pada nipel kaliper rem cakram
  5. Pompa handle rem secara kontinyu sampai terasa keras
  6. Tahan handle rem lalu buka/kendorkan nipel kaliper perlahan sampai ada minyak rem dan gelembung udara yang keluar, lalu keraskan lagi nipelnya
  7. Lakukan langkah 5 dan 6 sampai gelembung pada selang sudah hilang dan jarak main handle rem ± 2 – 3 Cm, tambahkan minyak rem apabila kapasitasnya berkurang.
  8. Dalam melakukan langkah diatas harus secara perlahan-lahan atau hati-hati, jangan sampai minyak rem menumpahi bagian sepeda motor yang terbuat dari bahan plastic yang di cat, sebab apabila terkena bahan tersebut, maka akan merusak bahan dan catnya.
  9. Apabila terjadi kecelakaan/minyak rem tumpah, maka segera lap dengan menggunakan kain yang sudah di celupkan ke dalam air, dan bersihkan minyak rem sampai bersih
  10. Setelah hasilnya maksimal, tutup kembali master rem dan cek kembali kekerasa n baut-baut master rem dan nipel pada kaliper rem.
  11. Selesai…

Mendongkrak tenaga mesin Honda 100cc itu susah-susah gampang. penyebabnya, jarak keempat baut silinder terlalu dekat dengan liner atau boring. karena terlalu dekat, susah untuk dibore up gede-gedean, itu karena pilihan diameter piston pengganti jadi terbatas.

kalo enggak tahu cara mengakalinya, memang begitu. tanpa geser baut mesin, paling besar hanya bisa pakai piston 54-55 mm. itu pun, boring sudah tipis dan mesin jadi cepat panas.

untuk mengakali masalah ini, honda legenda dengan 100cc bisa adopsi piston honda Sonic dengan diameter piston 58 - 60mm.

yang mesti dilakukan pertama kali adalah bongkar seluruh mesin, artinya bagian crankcase juga ikut dibuka.

setelah itu, bubut bagian mulut crankcase yang menghadap pantat blok silinder sebanyak 3mm. bagian crankcase tetap kudu dibubut agar boring baru bisa masuk.

kemudian lanjut ke silinder blok sendiri, sebelum memasang atau menentukan liner piston baru, kudu bilang ke tukang bubut, jelaskan papas bagian blok yang punya jarak renggang dengan baut blok sebanyak 2 mm.

jika langkah pertama sudah, lanjut membubut bagian blok yang berjarak lebih rapat. minta ke tukang bubut untuk menyamakan diameter agar berbentuk bulat sepenuhnya.

tapi tukang bubut pasti sudah tahu harus bagaimana selanjutnnya, karena mereka juga biasanya sudah berpengalaman.

nah… setelah itu baru pasang liner baru dengan diameter 60,5 mm, lalu tinggal pasang piston. mau ukuran 58 atau 60 mm, tinggal tentukan sesuai kebutuhan.

setelah semua proses diatas dilakukan, sudah tentu kompresi melonjak dan tenaga lebih yahut…, karena kompresi tinggi, maka alangkah baiknya jika menggunakan bahan bakar dengan angka oktan tinggi, untuk menghindari ngelitik karena knocking.

demikian, silahkan coba.

DASAR – DASAR SISTEM STATER KONVENSIONAL

Komponen, Cara kerja, Rangkaian

Disusun :

Lilik Suhariyono, S.PdT


Sistem stater dapat dibedakan menjadi :

1. Stater mekanik

2. Stater elektrik

3. Stater pneumatic

Pada modul ini dibahas tentang system stater konvensional, meliputi komponen system stater dan cara kerjannya.

Komponen-komponen utama system stater dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


GAMBAR SUSUNAN STATER

IDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM STATER

GAMBAR KOMPONEN

FUNGSI

Untuk menghasilkan medan magnet pada starter, pada starter tidak digunakan magnet permanen. Melainkan suatu medan magnet yang dii hasilkan melalui arus listrik yang dialirkan melalui kumparan yang di sebut kumparan medan.

Rumah starter (yoke) sebagai tempat mengikatkan sepatu kutub yang dibuat dari besi/logam berbentuk silinder dan sekaligus merupakan rumah anker. Sedangkan sepatu kutub berfungsi untuk menopang kumparan medan dan memperkuat medan magnet yang di timbulkan oleh kumparan medan. Pada umumnya setiap starter mempunyai 4 buah sepatu kutub yang diikatkan pada rumah starter dengan sekrup.

Anker tersusun dari besi plat (kern), poros anker, komutator, kumparan anker dan bagian-bagian lainnya. Kedua ujung-ujungnya ditopang oleh bantalan-bantalan (bearing) yang memungkinkan anker dapat berputar diantara sepatu kutub. Kumparan anker dirakit dalm celah-celah plat dan masing-masing ujungnya di sambungkan pada sekmen komutator. Dengan demikian arus yang mengalir melewati semua kumparan dan anker dapat berputar dan menghasilkan momen putar (torsi).

GAMBAR KOMPONEN

FUNGSI

Motor starter biasanya dilengkapi dengan 4 buah sikat arang (brush) 2 buah diikatkan pada pemagang yang di isolasi dan dihubungkan dengan kumparan anker melalui komutator. Sedangkan sikat lainnya diikat pada pemegang yang dihubungan ke massa (body motor starter) sikat di tekan ke komutator oleh pegas. Bila sikat tersebut telah aus atau tekanan pegasnya menjadi lemah, maka sikat tidak akan dapat melakukan hubungan yang baik dengan komutator. Akibatnya, starter tidak akan dapat menghasilkan momen puntir yang cukup besar sesuai yang di butuhkan.

Kopling starter (kopling jalan bebas) berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari poros anker ke roda gaya, dan mencegah pindahnya tenaga gerak motor kestarter apabila motor telah hidup akibat putaran motor melampaui putaran anker.

Konstruksi kopling jalan bebas terdiri dari beberapa bagian seperti pinion, peluru, ulir memanjang, poros pinion dan tabung penggerak. Kopling jalan bebas semacam ini disebut juga kopling peluru. Kopling peluru di tempatkan di antara pinion dan tabung penggerak. Tabung penggerak disatukan dengan tabung alur ulir memanjang, sedangkan tabung bagian dalam menjadi satu dengan pinion.

Lengan pengerak berfungsi untuk mendorong gigi pinion kearah berkaitan dan menarik kearah melepas dari roda gaya. Lengan penggerak di rakit menjadi satu dengan pegas pendorong apabila pinion akan berkaitan dengan roda gaya, maka tekanan pegas (2) bertambah besar sehingga kontak dengan terminal utama (3) lebih baik

Rem anker berfungsi untuk mennghentikan dengan segera putaran anker untuk memungkinkan dapat distart lagi secepat mungkin.Dua macam konstruksi rem anker mekanis

Gambar sebelah kiri rem anker terpasang pada bagian belakang anker dan gambar sebelah kanan terpasang pada rumah kopling bagian depan. Rem anker mekanis menggunakan tegangan pegas dan plat gesek untuk pengereman.

Fungsi utama saklar magnet (saklar magnet) adalah untuk menghubungkan dan melepaskan kopling jalan bebas dengan roda gaya, dan sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar ke motor starter melalui terminal utama.

Saklar magnet terdiri dari plat kontak yang dihubungkan dengan plunyer dan bekerja bersamaan. Seperti pada gambar, plunyer digulung oleh dua buah gulungan, gulungan bagian dalam dibuat lebih tipis dan disebut kumparan penarik. Sedangkan gulungan bagian luar lebih tebal dan disebut dengan kumparan penahan.

Bila kekuatan magnet dari kedua kumparan ini bereaksi dalam arah yang sama, maka plunyer akan tertarik dan sebaliknya pada saat gaya magnet yang dihasilkan berlawanan arah maka masing-masing gaya magnet saling menghapuskan sehingga plunyer akan kembali ke posisi semula dengan bantuan pegas pembalik (pegas pengembali).

Kumparan penarik dihubungkan ke massa melalui Kumparan medan dan kumparan anker, sedangkan kumparan penahan, dihubungkan langsung dengan massa.

CARA KERJA SISTEM STATER

Pada saat stater switch ON

Apabila saklar starter diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui kumparan penahan ke massa dan dilain pihak kumparan penarik, Kumparan medan dan ke massa melalui anker. Pada saat ini kumparan penahan dan kumparan penarik membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama, seperti pada.gambar di atas.

Maka plat kontak (plunyer) akan bergerak ke arah menutup saklar utama, sehingga lengan penggerak menggeser kopling jalan bebas ke arah posisii berkaitan dengan roda gaya. Untuk lebih jelas lagi jalannya arus adalah sebagai berikut :

Baterai ® terminal 50 ® kumparan penahan ® massa

Baterai ® terminal 50 ® kumparan penarik ® Kumparan medan ® anker ® massa

Oleh karena arus yang mengalir ke Kumparan medan pada saat itu, relatif kecil maka anker berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan roda gaya menjadi lembut. Pada keadaan ini plat kontak belum menutup saklar utama.

Pada saat pinion berkaiatan penuh

Bila gigi pinion sudah berkaitan penuh dengan gigi roda gaya, maka plat kontak akan mulai menutup saklar utama, lihat gambar di atas. Pada saat ini arus akan mengalir sebagai berikut:

Baterai ® terminal 50 ® kumparan penahan ® massa

Baterai ® saklar utama ® terminal C ® Kumparan medan ® anker ®

massa

Seperti terlihat pada gambar, di terminal C ada arus, maka arus dari kumparan penarik tidak dapat mengalir, akibatnya plat kontak ditahan oleh kemagnetan yang ada pada kumparan penahan saja. Bersamaan dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke Kumparan medan ® anker ® massa melalui saklar utama. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan memutar roda gaya. Bilamana motor sudah mulai hidup, roda gaya akan memutarkan anker melalui pinion. Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling jalan bebas akan membebaskan dan melindungi anker dari putaran yang berlebihan.


Pada saat stater off

Sesudah saklar starter diputar ke Off, dan saklar utama dalam keadaan belum membuka (belum bebas dari plat kontak). Maka aliran arusnya sebagai berikut:

Baterai® Terminal 30® Terminal utama® Terminal C

Kumparan medan® Anker® Massa

Oleh karena saklar starter diputar ke posisi Off maka kumparan penarik dan kumparan penahan tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi:

Baterai® Terminal 30® Terminal utama® Terminal C

Kumparan penarik® Kumparan penahan® Massa

Karena arus kumparan penarik dan kumparan penahan berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat kontak ke posisi semula. Dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitan.

Radiator, Sistem Pendinginan dan Cara Kerjanya

Motor-motor terbaru saat ini telah banyak dilengkapi dengan piranti pendingin cairan yang lebih dikenal dengan "radiator". Motor seperti Honda CS1, Vario, Yamaha Vixion, Jupiter MX, Kawazaki Ninja 2tak ataupun 250 4tak sudah memakai piranti ini.. Bagaimana cara kerja "radiator" ini, mari kita bahas perlahan-lahan. Radiator adalah bagian dari sebuah sistem pendinginan mesin. Jadi, radiator bukan part sebatang kara dalam meredam panas pembakaran bahan bakar. Sistem pendinginan mesin terdiri dari beberapa part yaitu : 1. Radiator. Part yang terlihat banyak kisi-kisi atau celah-celah kecil yang tersusun rapi dengan bahan aluminium. Dan biasanya diletakkan di depan mesin. 2. Kipas radiator. Part yang berfungsi membantu memaksimalkan proses pendinginan radiator. Walaupun radiator dah terbuat dari bahan aluminium yang terbukti baik dalam penyerapan dan pelepasan panas, namun pada suhu tertentu yaitu diatas 80 derajad celcius, sangat memerlukan bantuan pendingin radiator dengan kipas ini, sehingga temperatur mesin dapat di jaga lebih ideal. 3. Water Pump. Atau disebut pompa cairan radiator, berfungsi mensirkulasikan cairan radiator dari silinder block lalu head untuk mengambil panas lalu cairan masuk ke radiator utk dibuang panasnya. Pompa ini bekerja terus-menerus selama mesin bekerja, ada yang menggunakan putaran poros engkol atau crankshaft, ada juga meminta putaran noken as atau camshaft, bahkan ada pula yang memakai pompa elektris yang diputar oleh aki. Pompa air ini menggunakan type pompa sentrifugal yang menggunakan sudu-sudu atau propeler untuk menimbulkan tekanan atau head energy agar dapat bersirkulasi ke seluruh lintasan selang radiator. 4. Thermo Sensor. Suatu piranti yang membaca suhu cairan yang keluar dari silinder head atau mesin dan akan mau masuk ke radiator. Penempatan ini dimaksudkan agar suhu yang dibaca merupakan suhu panas yang terjadi di silinder head. Pembacaan suhu ini langsung terkoneksi ke speedometer, sehingga pengemudi dapat mengetahui kondisi panas mesin motornya. Bisa terbaca garis-garis tebal, atau juga angka. 5. Thermo switch. Suatu piranti saklar yang menyambungkan aliran arus baterei ke kipas radiator. Sebagaimana kita tahu di atas bahwa kipas radiator hanya bekerja saat suhu mesin dianggap panas, yaitu saat suhu radiator diatas 100 derajad celcius. Nah termoswitch ini yang mengontrol kapan kipas harus diputar. 6. Thermostat. Suatu piranti yang mengatur debit aliran cairan radiator antara mesin masih dingin dan panas. Termostat ini berbentuk seperti klep atau lubang pintu, dimana saat suhu mesin dingin, pintu ini terbuka sedikit sehingga cairan radiator yang bersirkulasi sedikit sehingga panas yang ditransfer memang masih sedikit. Namun, saat mesin sudah panas, menghasilkan panas besar, maka termostat akan membuka penuh, sehingga debit aliran maksimal dan proses penyerapan panas pun bisa maksimal. 7. Reservoir tank. Suatu tempat penampungan cairan radiator cadangan dan overflow dari radiator. 8. Radiator cap. Tutup radiator ini memiliki pegas klep yang berfungsi saat dingin, membuka masuk sehingga cairan dari tangki cadangan bisa menambah volume yang bersirkulasi di radiator. Namun saat panas, tutup ini akan membuka klep ke arah keluar untuk mengalirkan cairan yang balik ke tangki cadangan. nah, sekarang kita balik ke Radiator, benda ini terdiri dari beberapa pipa kapiler kecil yang tersusun rapi yang bagian luar ditempeli oleh kisi-kisi aluminium. Sistem ini bekerja memakai prinsip konveksi, konduksi lalu konveksi dan radiasi. Pertama-tama, cairan akan dipompakan memasuki silinder block lalu naek ke atas silinder head untuk mengambil atau menyerap panas mesin akibat pembakaran. Lalu keluar melalui selang radiator menuju termostat sebagai pengatur debit aliran, lalu melewati termosensor untuk dibaca panas nya, kemudian masuk ke radiator dari sisi atas, kemudian mengalir ke pipa2 kapiler kecil sampai ke bawah. Panas mesin ini berpindah ke cairan melalui proses konveksi, lalu merambat ke dinding pipa2 kecil radiator dan terjadilah perambatan konduksi ke seluruh kisi-kisi. Lalu dari kisi-kisi akan menyalurkan panas ke udara sekitar, bahkan saat suhu panas, udara akan dipaksa oleh kipas untuk bertumbukan atau bersinggungan dengan kisi-kisi radiator. Nah. Selama proses diatas berjalan sesuai kerjanya dan cairan dalam keadaan penuh, maka mesin akan bekerja di suhu yang stabil, sehingga menghasilkan power yang maksimal di berbagai kondisi panas mesin. Apabila tidak, maka akan timbul istilah "overheating" atau panas berlebihan. Hal ini terjadi karena panas yang dihasilkan oleh pembakaran tidak cepat dibuang keluar. Banyak faktor-faktor pendukung terjadinya overheating ini. 1. Mesin mengalami modifikasi ekstrem dengan rasio kompresi tinggi. Seperti CS1 yang mulanya ber cc 125 menjadi 200cc.. Yang ber-rasio kompresi 10,7: 1 menjadi 15 : 1. 2. Volume air kurang. Bisa di akibatkan karena kebocoran air di sistem pemasangan, volume air yang kurang ini menyebabkan kemampuan menyerap panas kurang. 3. Lubang pipa dalam radiator tersumbat. Hal ini bisa terjadi jika menggunakan air sebagai cairan radiator.. Dikarenakan air terdapat unsur, magnesium, kalium atau kalsium... Sehingga direkomendasikan memakai cairan khusus dari pabrikan yang sudah dilengkapi dengan anti karat dan anti beku. 4. Kipas tidak bekerja atau rusak. Sehingga panas berlebih ini tidak mendapat support pendinginan. Gejala dan penangulangan Mesin Overhead. Mesin yang menggunakan radiator, pasti di speedometer dilengkapi penunjukkan level panas mesin. Contoh: Honda CS1 di speedo meter bagian kiri terdapat 6 kotak penunjuk suhu. Motor normal bekerja di garis tiga, dan bila jalanan macet, maka garis akan naek ke garis 4.sehingga kondisi ini akan memutar kipas radiator sehingga radiator akan mendapat support pendinginan dari kipas. Apabila suhu menunjukkan garis maks atau 6.. Maka itu tandanya mesin Overheating... Cara menanggulanginya : Matikan mesin, lalu nyalakan kontak (listrik on, tapi mesin off). Hal ini akan menyalakan kipas untuk mendinginkan radiator. Tunggu hingga garis suhu turun sampai ke garis 3, lalu nyalakan mesin dan gunakan seperti biasanya.
Tidak ada postingan.
Tidak ada postingan.